Jokowi for President
Pemilu yang telah dilaksanakan pada tanggal 09 April yang
lalu masih terasa hangat di telinga. Well, tidak bisa dipungkiri tahun ini
selain piala dunia, pemilu merupakan hal yang paling ditunggu juga oleh bangsa
Indonesia. Seiring dengan telah didapatnya perolehan suara oleh masing-masing
partai, tak heran mulai bermunculan isu-isu siapakah yang akan menjadi orang No.
1 di tanah air Indonesia tercinta ini.
Salah satu nama yang dielu-elukan sebagai calon kuat
presiden adalah Jokowi alias Joko Widodo. Tak heran, setelah sepak terjangnya
menjadi walikota Solo lalu Gubernur Jakarta, kemudian banyak orang yang
menantikannya menjadi pemimpin negeri ini. Pertanyaannya adalah, benarkah?
Kalau dilihat dari perolehan suara dan dukungan, Jokowi
merupakan calon kuat untuk menjadi presiden, bahkan di kota tempat tinggal
saya, orang-orang mengelukan sang Gubernur untuk maju menjadi presiden. Akan tetapi
saya sendiri, masih agak ragu dengan hal itu.
Well, siapa saya?
Saya hanya rakyat Indonesia yang memiliki sudut padang
sendiri. Tiba-tiba saya dapat pikiran ini ketika saya naik angkutan kota sepeti
biasa dan mendengar perbincangan seorang pria separuh baya, mengeluhkan
pendidikan yang tidak merata. Akhir perbincangannya ia mengatakan “Ya,kalau Jokowi
presiden, dek, bisa berubah itu”.
Saya jadi bertanya seberapa besar pengaruh seorang Jokowi
sampai-sampai orang yang berada ribuan kilometer dari Jakarta bisa berkata
seperti itu. Apakah pemerintahan Jokowi selama ini berdampak di daerah lain? Yang
bisa saya katakan, media memang memilki caranya sendiri, by the way..
Saya jadi kepikiran kenapa ya, seorang yang tidak merasakan
pemerintahan Jokowi secara langsung bisa beranggapan bahwa dengan Jokowi
menjadi presiden bisa membuat keadaannya berubah? Apa karena sepak terjangnya? Saya
sendiri belum melihat hasil dari pemerintahan Jokowi di jakarta. Karena hasilnya
pasti tidak bisa dilihat dalam waktu singkat. Perlu follow up dan pengawasan
atas kebijakan yang telah dilakukan. Lalu apabila Jokowi menjadi presiden, saya
tidak yakin dalam waktu lima tahun beliau bisa membuat perubahan yang merata. Indonesia
itu sangat luas, kan?
Saya jadi bertanya, mengapa kita mengharapkan orang lain
yang melakukan perubahan, padahal kita memiliki pemimpin sendiri, gubernur
contohnya, walikota misalnya. Mengapa harus berharap dari orang yang jauh
padahal kita memiliki pemimpin sendiri bahkan pastinya lebih mengerti mengenai
masalah di kota ini.
Dari situ saya sadar bahwa, sebagian besar rakyat Indonesia
menginginkan pemerintahan seperti yang dilakukan Jokowi, langsung terjun ke
masyarakat, berkomunikasi dengan rakyat. Lalu apakah pemerintah di daerah lain
tidak terjun langsung ke masyarakat juga? Sekali lagi saya katakan, media
memiliki peran penting disini.
Kalau saya, mungkin lebih memilih untuk melihat sepak
terjang yang dilakukan oleh pemerintah daerah saya agar lebih memperhatikan
rakyat dan terjun langsung ke masyarakat. Karena saya juga ingin ada Jokowi-Jokowi
lain yang menduduki kursi pemerintahan daerah. Dengan begitu, rakyat daerah
tidak perlu mengharapkan Jokowi yang membuat perubahan untuk daerah mereka,
kan?
Well, just my opinion...
Komentar
Posting Komentar