Poems of Friendship (Harry Potter's version)
Aku tak tahu kesedihanmu
Prof. Trelawney pun tak bisa meramalkan apa yang sedang kau pikirkan
Aku ingin membantumu
seperti burung phoenix yang bisa mengobati luka dan membantu Harry melawan Basilisk
Aku memang tidak mengerti
Karena aku bukan Slytherin yang bisa parseltongue
Aku tak mengerti, sungguh . . .
Aku mencintaimu . . .
Seperti Harry mencintai Ron dan Hermione
Kemarin, aku merasa kehilangan dirimu
Hingga aku tahu rasanya, menjadi Snape yang kehilangan Lily
Yang selalu membelanya ketika Moony, Padfoot, Progs, dan Wormtail menjahilinya . . .
Aq ingin persahabatan kita kuat
Lebih kuat dari Kau - Tahu - Siapa
Lebih besar dari tubuh raksasa Hagrid
Dan lebih " gemuk" dari tubuh Prof. Slughorn . . .
Ketika pershabatan kita bersinar
Dan memencar membentuk Horcrux yang abadi
Yang tak bisa dihancurkan
Walau dengan pedang Godric Gryffindor sekalipun
Percayalah . . .
Kau akan menemukanku di lantai 7
Di suatu kamar kebutuhan
Namun, kau harus janji bahwa kau benar-benar membutuhkanku
Karena dia akan terbuka
Saat kau benar-benar membutuhkanku . . .
Aku tak bermaksud menjadi Myrtle Merana yangg selalu mengganggu
Yang selalu ingin tahu
Ataupun menjadi Troll bodoh yang tak mengerti kesusahan temannya
Yang selalu belajar balet di lantai 4 . . .
Walaupun puisiku norak
Senorak warna rambut Weasley bersaudara
Tapi aku ingn membuatmu tersenyum yang kutau itu susah
Sesusah membuat Snape berhenti mengurangi angka Gryffindor . . .
Aku ingin tetap jadi sahabatmu
Walau aku harus menunggu
Sampai murid Hogwarts sungguh2 mendengarkan pelajaran Prof. Binns
Sampai Ron dan Hermione mengakui perasaannya
Sampai Nick si Kepala Nyaris Putus berhenti mengikuti lomba perburuan tanpa kepala
Atau sampai Collin Creevey berhenti memotret Harry
Dan sampai tintaku habis untuk menulis puisi ini
Percayalah . . .
Layaknya Dumbledore mempercayai Snape
I'm still Ur Friend . . .
***
Ahhhhhh . . .
Nggak nyangka kalau temanku masih menyimpan puisi yang kubuat waktu zaman SMA doeloe. Akhirnya aku bisa mengabadikan puisi di blog yang tak seberapa ini.
Jadi kembali teringat asal usul mengapa aku buat puisi ini.
Just one reason, coz I wanna see a smile on her face,
Ratna Dewi Siagiaan...
Prof. Trelawney pun tak bisa meramalkan apa yang sedang kau pikirkan
Aku ingin membantumu
seperti burung phoenix yang bisa mengobati luka dan membantu Harry melawan Basilisk
Aku memang tidak mengerti
Karena aku bukan Slytherin yang bisa parseltongue
Aku tak mengerti, sungguh . . .
Aku mencintaimu . . .
Seperti Harry mencintai Ron dan Hermione
Kemarin, aku merasa kehilangan dirimu
Hingga aku tahu rasanya, menjadi Snape yang kehilangan Lily
Yang selalu membelanya ketika Moony, Padfoot, Progs, dan Wormtail menjahilinya . . .
Aq ingin persahabatan kita kuat
Lebih kuat dari Kau - Tahu - Siapa
Lebih besar dari tubuh raksasa Hagrid
Dan lebih " gemuk" dari tubuh Prof. Slughorn . . .
Ketika pershabatan kita bersinar
Dan memencar membentuk Horcrux yang abadi
Yang tak bisa dihancurkan
Walau dengan pedang Godric Gryffindor sekalipun
Percayalah . . .
Kau akan menemukanku di lantai 7
Di suatu kamar kebutuhan
Namun, kau harus janji bahwa kau benar-benar membutuhkanku
Karena dia akan terbuka
Saat kau benar-benar membutuhkanku . . .
Aku tak bermaksud menjadi Myrtle Merana yangg selalu mengganggu
Yang selalu ingin tahu
Ataupun menjadi Troll bodoh yang tak mengerti kesusahan temannya
Yang selalu belajar balet di lantai 4 . . .
Walaupun puisiku norak
Senorak warna rambut Weasley bersaudara
Tapi aku ingn membuatmu tersenyum yang kutau itu susah
Sesusah membuat Snape berhenti mengurangi angka Gryffindor . . .
Aku ingin tetap jadi sahabatmu
Walau aku harus menunggu
Sampai murid Hogwarts sungguh2 mendengarkan pelajaran Prof. Binns
Sampai Ron dan Hermione mengakui perasaannya
Sampai Nick si Kepala Nyaris Putus berhenti mengikuti lomba perburuan tanpa kepala
Atau sampai Collin Creevey berhenti memotret Harry
Dan sampai tintaku habis untuk menulis puisi ini
Percayalah . . .
Layaknya Dumbledore mempercayai Snape
I'm still Ur Friend . . .
***
Ahhhhhh . . .
Nggak nyangka kalau temanku masih menyimpan puisi yang kubuat waktu zaman SMA doeloe. Akhirnya aku bisa mengabadikan puisi di blog yang tak seberapa ini.
Jadi kembali teringat asal usul mengapa aku buat puisi ini.
Just one reason, coz I wanna see a smile on her face,
Ratna Dewi Siagiaan...
nice poem :)
BalasHapusmakasihh
BalasHapus:D