Holiday before Ramadhan;(DIBALIK LAYAR)
Liburan adalah satu kata yang memiliki arti kebahagiaan, terbebas dari rutinitas yang membosankan, pokoknya suatu yang menyenangkan. Banyak orang yang menanti-nantikan saatnya liburan, begitu pula aku. Setelah kuliah nonstop selama 5 bulan lebih, akhirnya liburan itu tiba. Tidak tanggung-tanggung, liburan yang kudapatkan bagaikan doorprize akhir tahun. Aku libur kuliah selama 3 bulan! Udah kayak cuti hamil aja. Bayangkan apa saja yang bisa kulakukan dalam 3 bulan.
Awalnya aku dan teman-teman berencana untuk liburan ke Padang. Rencana ini sudah terlintas sejak tahun lalu. Libur kuliah selama bulan Juni, Juli, sampai Agustus. Menurut rencana, akhir Juni atau awal Juli kami berangkat. Namun apa daya, rencana tinggal rencana, keputusan ada ditangannenek dan kakek Tuhan. Kami tidak jadi berangkat karena berbagai alasan kajol. Akhirnya aku hanya di rumah saja selama sebulan.
Tak lama berselang ada kabar dari teman-teman seangkatan mau liburan ke Sabang, Aceh. Jiwaku yang kering-tiba-tiba cerah kembali. Halah bahasanya, *PLAK*. Aku ingin ikut, tapi aku belum konfirmasi ke mereka karena aku belum izin sama ortu. Setelah bertapa 3 hari 3 malam, akhirnya aku minta izin ke mereka. Namun malang tak dapat ditolak, Ari Untung suami Fenita, aku tak dapat izin. ARRGGHHH...
Liburan di rumah bertambah sebulan lagi.
Tiba-tiba kabar bahagia datang di H-3 bulan Ramadhan. Suatu kepanitiaan yang aku ikut didalamnya, akan mengadakan pembubaran panitia dengan acara tadabur alam ke Brastagi dan sekitarnya. Tidak mau liburan di rumah genap 3 bulan, akhirnya aku memutuskan ikut dalam acara itu. Bersama dua orangistriku sahabatku Lastri dan Rahmi.
Sehari sebelum keberangkatan, diberitahukan bahwa kami akan berangkat pada pukul 6 pagi, bus yang menjemputontime jadi diharapkan tidak ada yang terlambat. Karena naik angkutan umum (baca: Angkot) agak-agak ‘ngeri’ sepagi itu, aku pun diantar. Aku berangkat pukul 5.45 dan sampai pukul 6.05 WIB. Ketika aku sampai, tidak ada satupun orang disitu. Ketika aku mau menelpon Rahmi, ternyata ada sms dari Kak Faqih bahwa keberangkatan diundur sampai pukul 07.00 WIB. Aku shock! kemudian aku ketawa sendiri terus lari-lari ke tengah jalan sambil joget ala Irfan Bachdim, tiba-tiba sebuah becak dayung melintas, aku tertabrak dan nyangkut di jemuran tetangga. **RALAT**
Aku pun akhirnya pergi ke mesjid yang tepat berada di samping kantor sambil merenungi nasib. Dalam hati aku bertanya-tanya, jadi ini salah gue, salah temen-temen gue. Gue. Lo, end!
Setelah menunggu 55 menit, aku kembali ke kantor. Sudah ada satu orang bapak-bapak yang datang. Aku pun menunggu di dalam. Akhirnya setelah 10 menit, orang-orang mulai berdatangan, namun yang lebih parah si Rahmi dan Lastri baru datang pukul 8.25 WIB. MENYEBALKAN!
Pada pukul 09.00 akhirnya kami berangkat juga. Rahmi tak henti-hentinya tertawa karena mengetahui aku sudah datang dari jam 6 pagi. Dua jam diperjalanan, akhirnya sampailah kami ditempat wisata pertama yaitu Bukit Kubu, sebuah tempat yang subhanallah indah. Di setiap penjurunya tertutupi permadani hijau yang menyegarkan mata ditambah kontur tanah yang berbukit-bukit serta angin yang sangat bagus untuk menerbangkan layang-layang. Tak jarang banyak layangan yang mengudara di tempat ini.
Aku, Rahmi, dan Lastri berfoto-foto ria dengan berbagai angle. Kami pun menyusuri Bukit Kubu sampai ke sudut-sudutnya untuk menemukan spot yang bagus untuk berfoto. Kemudian kami menemukan pohon yang rindang. Rahmi dan Lastri dengan antusias ingin berfoto di atas pohon. Dengan perjuangan yang sangat luar biasa, mereka berdua akhirnya bisa naik ke pohon dan berpose dengan selamat.
Setelah memfoto mereka berdua, aku pun berjalan lagi. namun setelah agak lama berjalan, Rahmi dan Lastri tidak ada di sampingku, ternyata mereka berdua tengah berjuang lagi untuk turun dari pohon. Mungkin pohonnya tidak ingin berpisah dari mereka berdua.
Namun pemandangan tidak enak mendatangi kami. Di sudut pohon lainnya ada 2 jenis manusia yang tengah berdua dimabuk cinta. *PLAK* Semoga Allah mengampuni mereka. Amin.
Wisata ke dua pun dilanjutkan, yaitu berbelanja di Pasar Buah Brastagi. Baru turun dari bis kami sudah disambut oleh pedagang Stroberi. Mereka sibuk menawarkan jualannya pada kami. Aku bertanya pada Lastri dan Rahmi,
"Klen mo beli buah?"
"Nggak, ngapain?"jawab salah satu dari mereka.
"Beli gelang yang sama, yok", ajakku. Mereka pun mengiakan.
Setelah memilih-milih dan menelusuri beberapa toko, kami belum juga menemukan gelang yang cocok. Sebenarnya ada gelang yang cocok menurutku, tapi Rahmi dan Lastri kurang suka, namun ketika Rahmi dan Lastri ada sreg sama salah satu gelang, giliran aku yang kurang suka. Susah memang menyatukan selera. Ketika kami berjalan lagi aku melihat gelang yang menurutku bagus.
"Ini gimana Mi, bagus nggak?", tanyaku pada Rahmi
"Di PAJUS banyak Mif, model kayak gini", katanya tanpa perasaan
Hening
Alhasil, kami tidak jadi membeli sebuah gelang pun, kami malah membeli beberapa kilo buah manggis dan markisa. *LOL*
Tanpa banyak iklan dan cengkonek lainnya, kami pun melanjutkan perjalanan wisata bagian terakhir, JENG JENG...
Dan tempat wisata tidak beruntung itu adalah Pemandian Air Panas Sidebuk-debuk.
Ketika kami sampai, ternyata cukup ramai. Oleh sebab itu kami pun menunggu beberapa saat sampai tempat itututup tidak terlalu ramai. Awalnya kami bergabung bersama Duo Lansia, akan tetapi raut wajah mereka memperlihatkan ketidaksukaan terhadap kami, terbukti ketika kami merendamkan kaki di kolam tersebut, mereka langsung pindah ke kolam sebelah. Hatiku hancur, air mataku meleleh *PLAK* baru kali ini aku tidak diterima di komunitasku sendiri.OhEmGi!
Dan akhirnya dengan izin Allah, kami menemukan lagi kolam yang kosong, sehingga kami tidak perlu bergabung bersama Duo Ratu tersebut.
Dari awalnya hanya merendamkan kaki, kemudian berlanjut dengan perang air ala kadarnya, sehingga terciptalah keadaan BASAH+BAU BELERANG, bahkan beberapa langsung loncat indah ke kolam lalu berenang gaya bebas di air panas itu. Suasananya sangat menyenangkan dan keakraban tercipta seketika itu juga. Kami pun berfoto ria bersama dengan teman-teman lainnya dengan gaya senarsis dan selebay mungkin.
Begitulah liburan singkatku bersama Kepanitian Kemah Juara, menyenangkan, menggembirakan, kebauan juga (maklum, bau belerang tidak bisa dihilangkan dengan deterjen biasa). Walaupun di perjalanan pulang sempat terjadi insiden pecah ban, namun semua itu tidak sebanding dengan kegembiraan dan ukhuwah yang terjalin diantara kami semua. Aku berharap akan ada lagi kegembiraan seperti ini. Karena liburan atau jalan-jalan tak hanya sekedar melepas penat, namun juga untuk menyaksikan keindahan yang diciptakan oleh Sang Khalik dan bertasbih memuji namaNya. Liburan dapat mengingatkan kita akan kebesaran Allah, Tuhan pemilik semesta alam. Apalagi dalam menyambut bulan Ramadhan yang penuh dengan keampunan, pantaslah kita untuk bertasbih dan beristigfar. Semoga setelah Ramadhan ini kita dapat lulus dengan predikat TAKWA.
Amin yaa rabbal alamiin...
Awalnya aku dan teman-teman berencana untuk liburan ke Padang. Rencana ini sudah terlintas sejak tahun lalu. Libur kuliah selama bulan Juni, Juli, sampai Agustus. Menurut rencana, akhir Juni atau awal Juli kami berangkat. Namun apa daya, rencana tinggal rencana, keputusan ada ditangan
Tak lama berselang ada kabar dari teman-teman seangkatan mau liburan ke Sabang, Aceh. Jiwaku yang kering-tiba-tiba cerah kembali. Halah bahasanya, *PLAK*. Aku ingin ikut, tapi aku belum konfirmasi ke mereka karena aku belum izin sama ortu. Setelah bertapa 3 hari 3 malam, akhirnya aku minta izin ke mereka. Namun malang tak dapat ditolak, Ari Untung suami Fenita, aku tak dapat izin. ARRGGHHH...
Liburan di rumah bertambah sebulan lagi.
Tiba-tiba kabar bahagia datang di H-3 bulan Ramadhan. Suatu kepanitiaan yang aku ikut didalamnya, akan mengadakan pembubaran panitia dengan acara tadabur alam ke Brastagi dan sekitarnya. Tidak mau liburan di rumah genap 3 bulan, akhirnya aku memutuskan ikut dalam acara itu. Bersama dua orang
Sehari sebelum keberangkatan, diberitahukan bahwa kami akan berangkat pada pukul 6 pagi, bus yang menjemput
Aku pun akhirnya pergi ke mesjid yang tepat berada di samping kantor sambil merenungi nasib. Dalam hati aku bertanya-tanya, jadi ini salah gue, salah temen-temen gue. Gue. Lo, end!
Setelah menunggu 55 menit, aku kembali ke kantor. Sudah ada satu orang bapak-bapak yang datang. Aku pun menunggu di dalam. Akhirnya setelah 10 menit, orang-orang mulai berdatangan, namun yang lebih parah si Rahmi dan Lastri baru datang pukul 8.25 WIB. MENYEBALKAN!
Pada pukul 09.00 akhirnya kami berangkat juga. Rahmi tak henti-hentinya tertawa karena mengetahui aku sudah datang dari jam 6 pagi. Dua jam diperjalanan, akhirnya sampailah kami ditempat wisata pertama yaitu Bukit Kubu, sebuah tempat yang subhanallah indah. Di setiap penjurunya tertutupi permadani hijau yang menyegarkan mata ditambah kontur tanah yang berbukit-bukit serta angin yang sangat bagus untuk menerbangkan layang-layang. Tak jarang banyak layangan yang mengudara di tempat ini.
Aku, Rahmi, dan Lastri berfoto-foto ria dengan berbagai angle. Kami pun menyusuri Bukit Kubu sampai ke sudut-sudutnya untuk menemukan spot yang bagus untuk berfoto. Kemudian kami menemukan pohon yang rindang. Rahmi dan Lastri dengan antusias ingin berfoto di atas pohon. Dengan perjuangan yang sangat luar biasa, mereka berdua akhirnya bisa naik ke pohon dan berpose dengan selamat.
Setelah memfoto mereka berdua, aku pun berjalan lagi. namun setelah agak lama berjalan, Rahmi dan Lastri tidak ada di sampingku, ternyata mereka berdua tengah berjuang lagi untuk turun dari pohon. Mungkin pohonnya tidak ingin berpisah dari mereka berdua.
Namun pemandangan tidak enak mendatangi kami. Di sudut pohon lainnya ada 2 jenis manusia yang tengah berdua dimabuk cinta. *PLAK* Semoga Allah mengampuni mereka. Amin.
Wisata ke dua pun dilanjutkan, yaitu berbelanja di Pasar Buah Brastagi. Baru turun dari bis kami sudah disambut oleh pedagang Stroberi. Mereka sibuk menawarkan jualannya pada kami. Aku bertanya pada Lastri dan Rahmi,
"Klen mo beli buah?"
"Nggak, ngapain?"jawab salah satu dari mereka.
"Beli gelang yang sama, yok", ajakku. Mereka pun mengiakan.
Setelah memilih-milih dan menelusuri beberapa toko, kami belum juga menemukan gelang yang cocok. Sebenarnya ada gelang yang cocok menurutku, tapi Rahmi dan Lastri kurang suka, namun ketika Rahmi dan Lastri ada sreg sama salah satu gelang, giliran aku yang kurang suka. Susah memang menyatukan selera. Ketika kami berjalan lagi aku melihat gelang yang menurutku bagus.
"Ini gimana Mi, bagus nggak?", tanyaku pada Rahmi
"Di PAJUS banyak Mif, model kayak gini", katanya tanpa perasaan
Hening
Alhasil, kami tidak jadi membeli sebuah gelang pun, kami malah membeli beberapa kilo buah manggis dan markisa. *LOL*
Tanpa banyak iklan dan cengkonek lainnya, kami pun melanjutkan perjalanan wisata bagian terakhir, JENG JENG...
Dan tempat wisata tidak beruntung itu adalah Pemandian Air Panas Sidebuk-debuk.
Ketika kami sampai, ternyata cukup ramai. Oleh sebab itu kami pun menunggu beberapa saat sampai tempat itu
Dan akhirnya dengan izin Allah, kami menemukan lagi kolam yang kosong, sehingga kami tidak perlu bergabung bersama Duo Ratu tersebut.
Dari awalnya hanya merendamkan kaki, kemudian berlanjut dengan perang air ala kadarnya, sehingga terciptalah keadaan BASAH+BAU BELERANG, bahkan beberapa langsung loncat indah ke kolam lalu berenang gaya bebas di air panas itu. Suasananya sangat menyenangkan dan keakraban tercipta seketika itu juga. Kami pun berfoto ria bersama dengan teman-teman lainnya dengan gaya senarsis dan selebay mungkin.
Begitulah liburan singkatku bersama Kepanitian Kemah Juara, menyenangkan, menggembirakan, kebauan juga (maklum, bau belerang tidak bisa dihilangkan dengan deterjen biasa). Walaupun di perjalanan pulang sempat terjadi insiden pecah ban, namun semua itu tidak sebanding dengan kegembiraan dan ukhuwah yang terjalin diantara kami semua. Aku berharap akan ada lagi kegembiraan seperti ini. Karena liburan atau jalan-jalan tak hanya sekedar melepas penat, namun juga untuk menyaksikan keindahan yang diciptakan oleh Sang Khalik dan bertasbih memuji namaNya. Liburan dapat mengingatkan kita akan kebesaran Allah, Tuhan pemilik semesta alam. Apalagi dalam menyambut bulan Ramadhan yang penuh dengan keampunan, pantaslah kita untuk bertasbih dan beristigfar. Semoga setelah Ramadhan ini kita dapat lulus dengan predikat TAKWA.
Amin yaa rabbal alamiin...
hei..heii
BalasHapusperasaan aku sama rahmi dtg nya jam 7 lewt deh..
bukan jam 8.25
hadzihi pitnah
*ngomong ala fahri AAC :D
jd dirimu ngapain aja la mif d msjd itu ?
gak ada yg ngash recehan kan ?
wkwkwkw
*piss
postingannya baguuuuuuuuuuuusss
aku iriii..
maafkan aku yg blm smpat mosting yaaaaaa..
T___T
pengen rihlah brg kalian lagiiii.. :(
miss u all
cup..cup...muaaacch :*
beneran kog, seingat aku klian emg datng jam segitu. jenggotku aja ampe numbuh gara2 nunggu klian..*PLAK*
BalasHapusdi mesjid aku merenungi nasipp, hahaha. sialnya emg ga ad yg ngsih receh, mlahan aku dimarahin ma uwak2 jaga mesjid, coz sepatuku naek ke tangga.hahaa.
makaciihhhh...
aku jdi smangt nulis lagi, heheee.......
oke rihlah kemana kitaaa?
asssoyyy... mifta ngeblog lagi..
BalasHapusganti dong alamatnya, ntar nim mu tersebar keseluruh dunia kan gawat.. ntar jadi lebih terkenal daripada I punya, gak boleh..haha.
follback ya.. sekalian gabung di grup BLOOF di FB. haha..
salam persohiblogan...=))